Pokok-pokok Pendidikan Anak Menurut Islam
Saya ingin berkongsi artikel ini........ moga ianya bermanfaat dan dpt diamalkan oleh diri saya sendiri dan sahabat2 ya......
Pokok-pokok pendidikan terhadap anak berupa menanamkan tauhid atau iman yang mantap, berbuat baik pada orang tua dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap perbuatan yang dilakukannya, Luqman, seorang ahli hikmah yang namanya diabadikan dalam Al-Qur'an juga menanamkan hal-hal penting lainnya dalam pendidikan terhadap anaknya sehingga sang anak menjadi anak yang shaleh. Allah memfirmankan nasihat Luqman kepada anaknya yang artinya:
"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)" (QS 31:17).
EMPAT POKOK
Dari ayat di atas, sekurang-kurangnya, ada empat pokok pendidikan yang harus ditanamkan kepada anak.
Membiasakan
Memerintahkan anak-anak untuk melakukan dan membiasakan shalat merupakan sesuatu yang amat penting dalam kehidupan mereka, karenanya hal itu juga ditekankan oleh Nabi kita Muhammad Saw, di dalam suatu hadits beliau bersabda:
Suruhlah anak-anakmu mengerjakan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun. Dan pukullah mereka jika tak mau mengerjakannya ketika mereka telah berumur sepuluh tahun (HR. Abu Daud).
Penegasan akan keharusan mendirikan shalat oleh setiap anak merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan orang tua terhadap anaknya, hal ini karena shalat memiliki kedudukan yang sangat penting, yakni sebagai tiang agama yang bila seorang muslim meninggalkannya, sebagaimana bangunan tanpa tiang, maka bangunan itu akan hancur dan ini berarti bisa hancur juga keislaman dirinya bahkan dia bisa jatuh ke derajat orang-orang kafir dalam arti dia sudah seperti orang kafir karena orang kafir itu tidak shalat. Pengaruh shalat itu sendiri dalam kehidupan seorang muslim juga sangat besar, yakni dapat mencegah dirinya dari perbuatan keji dan munkar sebagaimana firman Allah yang artinya: "dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar" (QS 29:45).
Dalam kaitan membiasakan anak untuk melakukan shalat, maka orang tua juga harus membiasakan anaknya untuk terbiasa juga melakukan shalat berjamaah di masjid bagi anaknya yang laki-laki, hal ini tidak hanya akan memperoleh pahala yang jauh lebih besar, tapi juga mengandung didikan kemasyarakatan yang yang sangat tinggi, mulai dari interaksi, perkenalan hingga nantinya merintis dan menjalin kerjasama dengan masyarakat muslim dalam hal-hal yang baik.
Oleh karena itu orang tua zaman sekarang juga harus menjadi seperti Luqman terhadap anaknya yang amat menekankan agar sang anak melakukan shalat, apalagi banyak sekali hikmah shalat yang amat memberikan pengaruh positif dalam kehidupan seorang muslim.
Melibatkan Anak Dalam
Kebaikan merupakan sesuatu yang pasti diketahui oleh setiap orang, maka kebaikan itu disebut juga dengan ma'ruf yang artinya dikenal, namun karena manusia kadangkala terpengaruh atau didominasi oleh hawa nafsunya, meskipun dia tahu bahwa kebaikan atau yang ma'ruf itu harus dilakukan tetap saja tidak dilakukannya, makanya di dalam Islam ada perintah untuk melakukan apa yang disebut dengan amar ma'ruf (memerintahkan yang baik) kepada orang lain.Kalau Luqman menegaskan keharusan ini kepada anaknya, itu artinya ada pengaruh yang sangat positif dalam diri seseorang, paling tidak dengan memerintahkan kebaikan pada orang lain, kita yang memerintah akan memiliki beban mental akan keharusan kita melakukan kebaikan itu, apalagi bila kita menganjurkan orang lain untuk melakukan kebaikan itu sementara kita sendiri tidak melakukannya, maka Allah justeru akan memurkai kita, di dalam Al-Qur'an Allah berfirman yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan" (QS 61:2-3).
Bila seorang anak dilibatkan dalam memerintahkan kebaikan, kepada orang lain, paling tidak dia akan mencintai kebaikan itu untuk kepentingan dirinya sendiri.
Melibatkan Anak Dalam
Sesuatu yang bathil atau tidak benar sebenarnya tiap orang telah mengetahuinya, maka manusia pada dasarnya akan selalu mengingkari segala bentuk yang tidak benar, ini sebabnya yang tidak benar atau yang bathil itu disebut dengan munkar. Namun karena manusia seringkali dikuasai oleh hawa nafsunya, sesuatu yang mestinya diingkari malah dilakukannya. Oleh karena itu di dalam Islam ada perintah untuk melakukan nahi munkar (mencegah manusia dari kemungkinan melakukan kemunkaran) dan seorang anak harus dilibatkan dalam aktivitas nahi munkar itu, karena tugas adalah tugas setiap muslim yang sejak kecil seorang anak sudah diikutsertakan di dalamnya.
Dengan melakukan tugas nahi munkar, paling tidak seseorang membenci pada kemunkaran sehingga dia tidak akan melakukannya.Dalam melaksanakan tugas nahi munkar, seorang muslim harus melakukannya sesuai dengan kemampuan masing-masing meskipun hanya dengan hatinya yakni dengan do'a agar seseorang tidak melakukan kemunkaran atau dengan menanamkan rasa benci terhadap kemunkaran itu di dalam hatinya, mencegah kemunkaran dengan hati ini merupakan ukuran bagi selemah-lemahnya iman, Rasulullah Saw bersabda:
Barangsiapa melihat kemunkaran, hendaklah dia mencegah dengan tangannya, bila tidak mampu hendaklah dia mencegah dengan lisannya dan bila tidak mampu juga hendaknya dia mencegah dengan hatinya, itulah selemah-lemahnya iman (HR.Muslim).
Dengan amar ma'ruf dan nahi munkar, seorang muslim berarti telah memenuhi kriteria sebagai umat terbaik sebagaimana yang disebutkan Allah dalam Al-Qur'an yang artinya: "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah" (QS 3:110).
Menanamkan Atas Hidup.
Menjadi muslim yang baik, apalagi kalau terlibat dalam amar ma'ruf dan nahi munkar, tidak selalu bisa berjalan mulus dalam menjalani kehidupan ini dalam arti sangat mungkin adanya hambatan dan kesulitan-kesulitan hidup ini. Sejarah perjalanan umat manusia telah membuktikan kepada kita betapa banyak orang-orang yang melaksanakan amar ma'ruf dan nahi munkar harus menghadapi berbagai kesulitan dalam hidupnya, mulai dari kesulitan dalam hubungan dengan manausia, kesulitan ekonomi sampai kepada nyawa yang terancam.
Oleh karena itu sangat tepat apa yang dinasihatkan Luqman kepada anaknya agar sang anak sabar terhadap hal-hal yang menimpa dirinya sebagai konsekuensi dari keimanan dan pembuktiannya, khususnya dalam hal amar ma'ruf dan nahi munkar. Nasihat ini memang sangat penting agar seorang anak tidak putus dalam kesulitan hidupnya lalu menghalalkan segala cara untuk memperoleh sesuatu yang berarti telah meninggalkan prinsip yang diperjuangkannya dalam amar ma'ruf dan nahi munkar itu sendiri.
Manakala seseorang memiliki kesabaran dalam hidupnya, maka Allah akan selalu bersama dengannya, Allah berfirman yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (QS 2:153).
Disamping itu, sabar juga menjadi salah satu kunci utama dalam mencapai keberhasilan dalam perjuangan menegakkan agama Allah di muka bumi ini, Allah berfirman yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung" (QS 3:200).
Dari sini semakin kita sadari bahwa mendidik anak agar menjadi shaleh atau muslim yang sejati bukanlah sesuatu yang mudah, karena itu diperlukan perhatian yang besar dari orang tua terhadap anak-anaknya dalam proses pendidikan dan salah satu perhatian yang besar itu adalah dengan memberikan nasihat-nasihat yang padat makna sebagaimana yang dilakukan Luqman kepada anaknya, apalagi nasihat itu berangkat dari rasa kasih sayang yang dalam.
(dicopy dari Rumah Maya Abu Harits)
Drs. H. Ahmad Yani
You Are My Soniya
Dekha Tum Ko Jabse Bas Dekha Tum Ko Yaara
Tum Se Koyi Achcha Hai Na Tum Se Koyi Pyaara
Yun Nazre Na Pheron Tum Mere Ho Mere Tum
Dekha Tum Ko Jabse Bas Dekha Tum Ko Yaara
Dekha Tum Ko Jabse Bas Dekha Tum Ko Yaara
Tum Se Koyi Achcha Hai Na Tum Se Koyi Pyaara
Yun Nazre Na Pheron Tum Mere Ho Mere Tum
Keh Do Na Keh Do Na You Are My Soniya
Keh Do Na Keh Do Na You Are My Soniya
Dekha Tum Ko Jabse Bas Dekha Tum Ko Yaara
Dekha Tum Ko Jabse Bas Dekha Tum Ko Yaara
Tum Se Koyi Achcha Hai Na Tum Se Koyi Pyaara
Yun Nazre Na Pheron Tum Mere Ho Mere Tum
Keh Diya Keh Diya You Are My Soniya
Keh Diya Keh Diya You Are My Soniya
Teri Mohabbat Mein Yeh Dil Deewana Hai
Is Mein Hain Meri Kya Khata
Haan Yeh Dil Churane Ka Achcha Bahana Hai
Mujhko Hai Pehle Se Pata
Milne Mein Humko Kitne Barson Lage Hain Yara
Aisi Khushi Ka Pal To Phir Na Aaye Dubaara
Aisi Khushi Mein Yaara Yeh Nasha Kya Kam Hoga
Keh Do Na Keh Do Na You Are My Soniya
Keh Diya Keh Diya You Are My Soniya
Pagal Banaya Hai Teri Adaaon Ne
Mujhko To Hai Tera Nasha
Maine Bhi Palko Mein Tum Ko Chupaaya Hai
Tu Mere Khwaabon Mein Basa
Betaabi Kehti Meri Aaja Baahon Mein Bhar Loon
Jeena Hai Teri Hoke Milke Yeh Vaada Kar Loon
Dono Ne Kasme Li Hain Pyaar Kabhi Na Kam Hoga
Keh Do Na Keh Do Na You Are My Soniya
Keh Diya Keh Diya You Are My Soniya
Dekha Tum Ko Jabse Bas Dekha Tum Ko Yaara
Tum Se Koyi Achcha Hai Na Tum Se Koyi Pyaara
Yun Nazre Na Pheron Tum Mere Ho Mere Tum
Keh Diya Keh Diya You Are My Soniya
Keh Diya Keh Diya You Are My Soniya
You Are My Soniya
In regards to your questions about the wooden fence template, I posted the info in the "comment" section from the posting where you left a comment. Here's the link: www.dianagardner.blogspot.com
Hope this helps.... thanks.